Anjing Heroik - jilid 2

Minggu, 16 Oktober 2016

Target – Memberhentikan Pelaku Bom Bunuh Diri di Afghanistan


Target merupakan salah satu dari tiga anjing yang bermain dengan Prajurit Amerika ketika mereka ditempatkan di perbatasan Afghanistan. Para prajurit akan bermain dengan anjing-anjing liar ini ketika mereka merasa sangat bosan dan mengingat rumah mereka. Suatu hari bagaimanapun juga, ketiga anjing ini terbukti lebih dari sekedar anjing yang mengobati prajurit yang merindukan rumah mereka, ketika ketiga anjing ini menyerang seorang pelaku bom bunuh diri yang mencoba memasuki tenda prajurit. Dalam tenda itu terdapat orang-orang yang kemungkinan akan mati jika tidak karena aksi pahlawan anjing-anjing tersebut. Bom tersebut meledak sebelum ia dapat masuk kedalam tenda dan anjing-anjing tersebut telah menyelamatkan nyawa para prajurit. Kemudian salah satu dari prajurit memohon agar sisa dari anjing-anjing tersebut dibawa pulang ke Amerika bersamanya. Rufus dan Target mendapatkan sambutan bak pahlawan ketika mereka mendarat dan Target bahkan muncul dalam acara Oprah.


Barry – Superdog dari Switzerland



Barry merupakan anjing yang melegenda, berasal dari Swiss. Anjing trah St. Bernard itu dilatih oleh para biarawan untuk membantu mereka dalam menyelamatkan orang-orang yang hilang di Pegunungan Alpen, selama masa kerjanya, anjing ini tercatat telah menyelamatkan sekitar 40 orang. Penyelamatan yang terkenalnya adalah ketika ia menemukan seorang anak kecil terjebak di salju. Ia menjilati anak tersebut untuk menghangatkannya dan terus menerus menggonggong untuk memberi tanda kepada biarawan dimana lokasi mereka. Ketika para biarawan tidak mampu mencapai mereka dikarenakan salju, anak laki-laki itu melingkarkan tangannya di tubuh Barry dan anjing tersebut menggendongnya hingga mereka selamat. Barry pensiun dari karirnya di tahun 1812 dan dirawat oleh salah seorang biarawan.


Hachiko, Sahabat Terbaik Manusia


Jika anda pernah merasa ragu, mengapa anjing dikatakan merupakan sahabat terbaik dan paling setia terhadap manusia, maka kisah Hachiko akan mengingatkan anda mengapa. Hachiko merupakan anjing yang dimiliki oleh professor yang mengajar pada sebuah Universitas di Jepang. Hachiko membentuk sebuah kebiasaan untuk selalu menunggu di stasiun kereta api setelah majikannya selesai bekerja dan mereka akan berjalan pulang kerumah bersama. Suatu hari, professor tidak tiba di stasium tersebut karena ia telah meninggal di Universitas. Hachiko kemudian dihibahkan ke pemilik yang lain, tetapi sering sekali menyelinap pergi dan kembali kerumah lamanya. Ketika ia menyadari bahwa professor tidak lagi pulang kerumahnya, Hachiko kembali ke rutinitas lamanya yaitu menunggu professor di stasiun kereta tersebut. Hachiko mendapatkan popularitas karena kesetiaannya dan orang-orang yang melewati stasiun tersebut selalu memberinya makanan dan cemilan ketika Hachiko berada disana. Sebuah patung Hachiko dibuat untuk mengenangnya dan bahkan cerita Hachiko ini telah diangkat menjadi sebuah film.


Chips, si Anjing Perang


Chips merupakan seekor anjing hasil hibahan untuk militer agar dapat membantu usaha mereka dalam peperangan. Chips ditugaskan sebagai pelindung tank dan turun ke medan perang seperti prajurit lainnya. Pada suatu waktu Chips menarik sebuah radio melewati lintasan berapi sehingga regu mereka dapat menghubungi markas besar dan meminta bala bantuan. Tindakan yang paling berani yang pernah Chips lakukan adalah ketika anggotanya diserang oleh musuh yang bersembunyi di sebuah gardu pertahanan yang tidak dapat dilacak. Chips langsung berlari kearah musuh dan menyerang mereka yang berada didalam gardu pertahanan sehingga mereka keluar dan menyerah dengan Chips berada di belakang mereka. Pada malam yang sama, Chips juga memberi tanda pada anggotanya untuk mendekati musuh yang mana menghasilkan penangkapan musuh yang cepat. Chips dianugerahi Silver star dan sebuah Purple heart untuk semua yang telah dicapainya dan Chips merupakan anjing terakhir yang menerima penghargaan seperti itu.


Owney, Anjing Pengantar Surat



Owney merupakan seekor anjing liar yang diadopsi oleh pekerja kantor pos di New York. Owney menyukai bau dari tas surat sehingga ia akan mengikuti mereka bahkan dengan kereta api sekalipun hingga mencapai tujuan mereka. Cabang di New York memberikan Owney sebuah kalung leher untuk dikenakan sehingga orang-orang tahu siapa Owney jika suatu saat ia tersesat. Cabang lain yang Owney kunjungi juga melakukan hal yang sama dan memberinya medali dengan nama cabang tertera di medali tersebut. Owney menjadi maskot dari kantor pos secara tidak langsung. Sayang sekali Owney harus mati ketika seorang polisi menembakinya karena Owney menggigit seorang pekerja yang menganiayanya. Medali milik Owney dapat ditemukan di Postal Museum di DC.